KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Saya ucapkan puji syukur kepada Allah
SWT dan tak lupa juga kepada teman-teman
sekalian.
Perlu diketahui bahwa dalam
Kedokteran Nabi, kita dapat menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan
pengobatan yang sifatnya bisa menyelamatkan (safe) untuk beberapa penderita
penyakit.
Oleh karena itu pemikiran
tentang Kedokteran Nabi yang menyangkut masalah ilmu kesehatan dan pengobatan
berdasarkan hadist-hadist Nabi perlu mendapat perhatian para dokter Muslim agar
mengembangkannya.
Hal ini akan di bahas dalam
makalah ini.
Pekanbaru, Maret2012
Aliff Rizky
Daftar Isi
Kata
Pengantar
Daftar Isi
BAB 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Masalah
C. Tujuan
BAB 2. Pembahasan
A.
KESEHATAN
DAN MAKANAN
BAB 3. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 4. Daftar Pustaka
1. PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Ilmu kesehatan termasuk
ilmu-ilmu keislaman yang perlu diketahui oleh kaum Muslimin, yang ilmu tersebut
telah terselubung dalam ilmu fiqih, dan yang paling pokok berasal dari Qur’an
dan sunah (hadist). Ilmu tersebut berasal dari firman Allah dan Rasul-Nya, lalu
dikembangkan oleh sahabat Nabi serta penulis-penulis Islam yang mengabdikan
diri kepada Allah SWT, hal tersebut sangat bermanfaat sekali bagi kaum Muslimin
sebagai metode kesehatan mereka.
B. Masalah
Sekarang ini banyak masyarakat muslim
yang kurang menggali ilmu tentang kesehatan menurut Al-Qur’an dan Sunah
(Hadist). Sehingga masyarakat selalu mengandalkan pengobatan dari barat.
Padahal Semua tentang kesehatan sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan Sunah
(Hadist), dan memiliki nilai-nilai yang tinggi dalam ilmu kesehatan dan
kedokteran.
c. tujuan
Dengan adanya makalah ini, mungkin bisa
menambah wawasan kita tentang ilmu kesehatan menurut Al-Qur’an dan Sunah
(Hadist), dan kita lebih termotivasi untuk menggali lebih dalam tentan ilmu
kesehatan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah (Hadist)
2. pembahasan
Al-Qur’an
sebagai kitab suci umat Muslim tellah membawa dasar-dasar pengobatan dan
penyembuhan terhadap penyakit, baik penyakit rohani maupun jasmani, atau
penyakit keduniawian dan keakhiratan.
Allah
berfirman yang artinya:
“Dan
kami (Allah) turunkan dari Al-Qur’an berupa penyembuhan dan rahmat (Allah) terhadap
orang-orang Mukmin.” (Q.S Al-Isra’: 82)
Dalam
ayat lain Allah berfirman yang artinya:
“Wahai
manusia, telah dating nasehat dari Tuhanmu dan sebagai pengobatan untuk
penyakit dalam dada (hati nurani).” (Q.S Yunus: 57)
Kedua
ayat di atas memberikan pengertian bahwa Al-Qur’an merupakan obat yang sempurna
untuk semua penyakit rohani dan jasmani atau untuk mengobati penyakit-penyakit
keduniawian dan keakhiratan. Dengan demikian jika penyakit-penykit tersebut
diobati dengan dasar keyakinan dan keimanan terhadap Al-Qur’an, maka
pasien-pasien tersebut akan sembuh dari penyakitnya. Misalnya, pembacaan surat
Al-Fatihah ketika sedang meminum obat alamiah untuk pengobatan yang bersifat
alamiah, dan juga untuk pengobatan penyakit rohani, dengan syarat meyakini keampuhan
firman Allah sebagai penolak beberapa penyakit, dan meyakini adanya Kedokteran
Nabi.
Perlu
diketahui jika Al-Qur’an itu diturunkan
kepada gunung, maka gunung itu akan meledak, dan jika diturunkan Pada
bumi, maka bumi akan hancur
berkeping-keping, yang berarti tidak sanggup untuk menahan kedahsyatan firman
Ilahi. Maka demikianlah yang akan terjadi pada penyakit-penyakit jasmani maupun
rohani, yang tidak akan mampu menahan ion-ion yang akan di lepaskan dari
ayat-ayat Al-Qur’an yang di baca dengan khusyuk dan diyakini dengan
sebenar-benarnya.
Walaupun
demikian, ayat-ayat Al-Qur’an mengandung beberapa keterangan yang memuat
unsur-unsur kesehatan yang diakui kebenarannya oleh para ahli kedokteran,
seperti pengaruh puasa terhadap kencing manis (diabetes), diharamkannya meminum
minuman khamar, yang antara lain berbahaya terhadap liver (hati) dan urat saraf,
serta beberapa hikmah, perintah, dan larangan dari ayat-ayat Al-Qur’an
tersebut. Al-Qur’an juga memiliki beberapa petunjuk atau resep pengobatan,
tetepi harus mengetahui sebab dan akibat suatu penyakit itu dengan ikhtiar
untuk mendapatkan obat-obatan tersebut. Sedangkan beberapa penyakit rohani
telah dijelaskan pengobatannya di dalam Al-Qur’an.
Dari
Al-Qur’an dan sunah itulah beberapa pemikir Islam mengadakan penggalian
kesehatn yang mereka namakan dengan nama “Ath-thibbun Nabawi” (Kedokteran Nabi),
yang lebih di kenal dengan nama Kedokteran Islam.
Hal-hal
yang berhubungan dengan Kedokteran Islam:
A.
KEHATAN DAN
MAKANAN
a.
Makanan
untuk Kesehatan.
Seseorang perlu makan makanan
yang menjadi kebiasaan bagi penduduk suatu negeri, seperti nasi (roti), daging
(ikan dan telur), syuran dan buah-buahanserta air susu. Sebaiknya
makanan-makanan yang tidak menarik selera ditinggalkan. Hal itu pernah
diriwayatkan “ketika telah dihidangkan daging biawak yang di panggang, kemudian
dihadapkan kepada Nabi, maka beliau tidak memakannya”, (HR. Bukhari).
Nabi yang selalu menjaga
kesehatan itu ternyata sangat menyukai daging kambing, karena daging kambing
sangat baik untuk kesehatan perut, menimbulkan kekuatan dan kesehatan, dan
mudah dicerna di dalam perut.
b.
Khasiat
Susu
Nabi bersabda yang artinya:
“jika seseorang di beri
minuman berupa susu maka berdoalah,
Allaahumma baariklanaa fiihi wa zdinaa min-hu
Artinya: ”Ya Allah, berilah kebaikan
Pada kami dalam hal air susu ini, dan beri tambahanlah kami daripadanya”
Dalam riwayat disebutkan bahwa
Nabi kadang-kadang minum susu murni, dan Pada suatu waktu dengan camouran air.
Susu dapat menyegarkan badan, serta dapat membawa kesehatan hati (liver),
sehinnga Nabi bersabda yang artinya: ”Maka sesungguhnya tidak ada makanan dan
minuman lain yang mampu mengatasinya kecuali susu” (HR. Turmudzi).
c.
Khasiat
Madu
Madu diakui sebagai minuman
yang baik dan menyehatkan bagi manusia, sedangkan maduyang baik berasal dari
pohon-pohonan, gunung-gunung atau tempat-tempat yang tinngi, dengan rasanya
yang manis, berwarna putih, dan keadaan murni.
Allah berfirman di dalam
Al-Qur’an tentang madu yang artinya:
“Dan Tuhamu telah memberikan
ilham kepada lebah:
Buatlah tempatmu di gunung-gunung, di atas pohon, dan pada tempat yang bisa
dijadikan atap. Kemudian makanlah buah-buahan yang bermacam-macam dan
laksanakanlah jalan Tuhanmu dengan cara yang mudah. Akan keluarlah dari perut
lebah berupa minuman (madu) dengan warnanya yang bermacam-macam untuk
kesembuhan penyakit manusia. Sesungguhnya yang demikian adalah tanda pemikiran
bagi mereka yang berpikir.”
Pada ayat di atas menunjukkan
Pada kita bahwa terjadinya sarang lebah adalah Ilham Tuhan agar terbuatnya sari
madu. Madu dijadikan obat oleh manusia untuk beberapa penyakit, seperti
penyakit tenggorokan, ginjal, paru-paru, jantung, hati (liver), dan sakit pada
saluran kencing.
d.
Khasiat
Kurma
Nabi
bersabda yang artinya:
“Barangsiapa
bersarapan dengan “tujuh” buah kurma terbaik, ia tidak akan tertimpa Pada hari
itu oleh racun maupun sihir.” (HR. Bukhari)
Dengan
demikian “tujuh buah kurma” memiliki khasiat tinggi, yaitu menolak racun maupun
sihir.
Adapun
khasiat kurma secara umum yaitu:
-Dapat
menambah ketahanan badan terhadap rasa panas
-bermanfaat
untuk kesembuhan hati (liver), sakit perut, menguatkan badan, melancarkan
kencing, menolak racun, membunuh cacing, dan menambah kesehatan badan.
3.
penutup
a.
kesimpulan
Kedokteran
Nabi telah mengandung pengetahuan-pengetahuan yang berharga, baik sifat alamiah
maupun yang berdasarkan petunjuk-petunjuk Ilahi (Ketuhanan). Dengan demikian
ilmu-ilmu yang diberikan oleh Allah kepada Nabinya dapat diterima oleh akal
yang sehat, karena dapat membawa kebaikan baik dalanm urusan dunia maupun
akhirat, atau membawa kesehatan rohani maupun jasmani.
b. saran
Sebagai
umat Islam kita harus mengetahui pengobatan-pengobatan yang berdasarkan
Al-Qur’an dan Sunah (Hadist), karena di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ilmu
tentang pengobatan-pengobatan yang dapat membawa kebaikan, baik dalam urusan
dunia maupun akhirat, atau membawa kesehatan rohani maupun jasman.
4. daftar pusaka
-Bahreisj,
Husein. 1980. Islam Dan Kesehatan. Surabaya: AL-IKHLAS.
0 komentar:
Posting Komentar